Pasti sebagian besar orang di Indonesia membayangkan bahwa membuat operator selular GSM sangat mahal dan ribet banget. Memang sih ada benarnya semua karena memang peralatan yang digunakan untuk membangun sebuah BTS GSM harganya mendekati Rp. 3 milyard per buahnya. Di jamin semua orang di Indonesia tidak akan ada yang bisa membuat BTS sendiri.
Kita harus bersyukur teknologi telah berkembang sedemikian majunya. Saat ini, kita BISA membuat BTS GSM sendiri! Alat yang dibutuhkan hanya USRP board sekitar US$1000-15000-an dengan bea masuk sekitar Rp. 8-10 juta-an. Ini mempunyai daya pancar kecil sekitar 200-300 mW saja. Di samping itu, kita perlu membuat sebuah sentral telepon kecil berbasis VoIPdi atas sebuah komputer. Investasi PC ini bisa kelas Pentium IV dengan harga sangat murah sekarang ini sekitar Rp. 1-2 juta saja. Jadi minimal sekali untuk satu ruangan kita dapat membangun sebuah BTS GSM sendiri dengan investasi sekitar Rp. 10-20 juta-an.
Untuk jarak yang lebih jauh kita memang membutuhkan sebuah penguat sinyal GSM harganya sekitar Rp. 10-20 juta-an lagi tergantung daya yang kita ingin tambahkan. Untuk daya sekitar 10 Watt akan cukup untuk memberikan layanan untuk satu kecamatan, satu sekolah, satu pesantren atau satu kampung yang radius-nya sekitar 2-3 km. Jadi dengan modal sekitar Rp. 20-40 juta-an kita bisa membuat sendiri sebuah BTS GSM untuk satu wilayah kecil.
Bayangkan sebuah pesantren dengan 2000 santri, misalnya masing-masing santri bisanya membayar pulsa handphone mereka sekitar Rp. 20.000 / bulan. Maka akan uang untuk membuat BTS GSM ini akan dapat terkumpul jika para santri bersedia infaq uang pulsanya selama satu bulan untuk BTS GSM buatan sendiri ini. Untuk selanjutnya para santri biasa menggunakan uang pulsa bulanannya untuk hal lain yang lebih produktif.
Kebutuhan Alat
Pertanyaan teknisnya. Dimana memperoleh software dan membeli peralatan yang dibutuhkan tersebut? Untuk konfigurasi minimal dengan daya 200-300 mW untuk sebuah ruangan saja maka jawabnya adalah,
- Sebuah hardware Universal Software Radio Peripheral (USRP) yang bisa di beli / di pesan dari Ettus http://www.ettus.com. Ini kunci utamanya.
- Sebuah PC minimal Pentium IV untuk sentral telepon VoIP-nya. Kayanya kalau ini sih banyak banget di Indonesia.
- Sistem Operasi Ubuntu bisa di ambil gratis di http://www.ubuntu.com atau di http://kambing.ui.edu.
- Software aplikasi GNURadio bisa di ambil di http://gnuradio.org/redmine/wiki/gnuradio/Download
- Software aplikasi OpenBTS bisa di ambil gratis di http://openbts.sourceforge.net/
- Software aplikasi Asterisk bisa di ambil gratis di http://www.asterisk.org
Semua software yang digunakan adalah open source jadi gratis bisa di ambil di Internet. Yang agak susah untuk di beli adalah hardware USRP saja.
[edit]Teknik Pembuatan
Teknik instalasi secara detail dapat di baca dengan mudah di Wiki tepatnya pada alamat
- OpenBTS
- http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Openbts
- http://belajar.internetsehat.org/wiki/index.php/Openbts
Secara umum teknik instalasinya adalah sebagai berikut,
- Instal sistem operasi Ubuntu, butuh waktu sekitar 30-40 menit-an.
- Instalasi aplikasi GNURadio, butuh waktu sekitar 30-60 menit-an.
- Instalasi aplikasi OpenBTS, butuh waktu sekitar 30 menit-an
- Instalasi aplikasi asterisk, butuh waktu sekitar 20 menit-an.
- Konfigurasi VoIP softswitch, butuh waktu sekitar 60 menit-an.
[edit]Pengoperasian BTS GSM
Selesai sudah seluruh konfigurasi-nya dan kita bisa mengoperasikan OpenBTS untuk memberikan layanan GSM gratisan. Beberapa skenario / langkah operasi OpenBTS adalah
- User menggunakan HP GSM biasa scanning secara manual.
- User berasosiasi ke BTS GSM OpenBTS
- User akan memperoleh SMS dari OpenBTS nomor IMSI-nya.
- Admin memasukan nomor IMSI-nya agar bisa akses ke sentral telepon asterisk.
Setelah Admin memasukan nomot IMSI ke SIP.conf di asterisk maka user akan dapat menggunakan OpenBTS tanpa bayar pulsa sama sekali.
[edit]Pertanyaan
Pertanyaan yang sering di lontarkan antara lain adalah,
- Apakah kita perlu ijin? Jawabnya: Teorinya memang semua penggunaan frekuensi di Indonesia harus pakai ijin. Masalahnya yang bisa dapat ijin penggunaan frekuensi selular 900MHz hanya operator saja. Tidak mungkin sekolah, kantor apalagi perorangan untuk memperoleh ijin tersebut.
- Apakah kalau untuk penggunaan dalam kantor / rumah perlu ijin? Jawab: Faktanya sekarang ini banyak relay GSM yang digunakan untuk di dalam Mall, perkantoran yang di jual bebas dan di gunakan tanpa ijin heheh ..
- Bagaimana kalau kita mengunakan ini untuk di daerah tertinggal / di kampung / di lokasi bencana alam? Jawab: kita berdoa saja semoga pemerintah kita cukup legowo untuk tidak mensweeping kita yang sedang mencari solusi untuk orang yang di timpa musibah.
[edit]Ke Depan
Pada tingkat lebih lanjut, kita dapat mengembangkan lebih lanjut infrastruktur ini misalnya,
- Interkoneksi melalui Internet ke operator telekomunikasi Indonesia, seperti, XL, Axis, esia, BakrieTel dll karena mereka semua menggunakan protokol yang sama dengan asterisk yang digunakan oleh OpenBTS yaitu Session Initiation Protocol (SIP).
- Membuat ENUM Server sendiri agar dapat mengenali penomoran +62.